Gamer konsol yang menetap di Jepang pada akhirnya bisa bergembira. Bagaimana tidak, Sony dengan cara resmi meliris konsol generasi teranyar mereka PlayStation 4 di negeri matahari terbit itu. Dapat disebut, ini adalah penantian yang cukup lama mengingat jeda saat sepanjang tiga bulan dari peluncurannya di Eropa serta Amerika Utara. Bahkan juga, Indonesia sendiri sudah “memiliki” konsol ini mulai sejak awal Januari. Berbarengan dengan peluncurannya, Sony juga sudah sediakan 27 judul game yang siap dimainkan. Sebagian salah satunya ada yang berbentuk eksklusif atau ada di lokasi Jepang saja, yakni Yakuza Ishin, Nikoli no Puzzle 4 : Sudoku, Nobunaga's Ambition : Creation, Dream C Club : Host Girls on Stage, Tottemo E Mahjong Plus, Dynasty Warriors 8 : Xtreme Legends and Onigiri. Juga sebagai info penambahan, photo diatas yaitu orang Jepang pertama yang mempunyai konsol ini. Presiden sekalian CEO Sony Computer Entertainment, Andrew House dengan cara segera memberi perkataan selamat kepadanya, ditemani oleh Hiroshi Kawano, Presiden Sony Computer Entertainment Japan Asia.
Walau agak terlambat, beberapa gamer terus bersabar serta ketertarikan menanti kehadiran konsol generasi teranyar garapan Sony. Hal semacam itu dibuktikan dengan penjualan konsol terbaru Sony PlayStation 4 di Jepang yang sekarang ini sudah meraih 322.083 kurun waktu dua hari mulai sejak launchingnya tanggal 22 Februari lantas. Beragam penawaran menarik didapatkan dari Sony waktu hari peluncurannya, satu diantaranya yaitu sediakan game Knack gratis untuk beberapa konsumen PlayStation 4 di hari pertama. Angka penjualan dalam dua hari ini sukses melebihi keseluruhan penjualan dalam dua hari yang dicapai oleh pendahulunya, PlayStation 3. Bagaimanakah dengan kompetitornya, Xbox One? Gagasannya, Microsoft bakal memasarkannya di Jepang tahun ini. Sayangnya, belum ada pernyataan lebih jauh berkenaan harga serta tanggal peluncurannya. Mulai sejak pertama kali launching, Xbox One sukses terjual sejumlah satu juta unit kurun waktu 24 jam. Tetapi, angka itu tak dapat jadikan patokan mengingat Jepang sendiri yaitu negara dengan jumlah masyarakat tak meraih 150 juta jiwa.