Memahami Dan Kontrol Peralatan Rs-232

Serial Port (RS232) - Protokol komunikasi perangkat untuk kontrol instrumen alasannya yaitu Komputer serta Instrumen jarak jauh menyertakan setidaknya satu port serial. Aplikasi sanggup dipakai di banyak sekali instrumen dengan sedikit modifikasi, mengurangi pemrograman serta waktu pengujian.




Memahami perangkat keras serta perangkat lunak (PROTOKOL) standar untuk RS232. Kesempatan untuk menguji perangkat RS232 dengan perangkat lunak Analyzer 232, Dapat mengontrol perangkat RS232 dalam waktu singkat.

3 Tahapan Memahami serta Kontrol Peralatan RS-232
  1➼ Memahami Koneksi RS232 serta Sinyal
  2➼ Pelajari ihwal Protokol
  3➼ Kontrol perangkat RS232 dengan 232Analyzer.

Memahami Koneksi RS232 serta Sinyal

RS-232C, EIA RS-232, mengacu pada standar yg sama ditetapkan oleh Asosiasi Industri Elektronik pada tahun 1969 untuk komunikasi serial.




DTE dengan Konektor Male DB-25
DCE dengan Konektor Female DB-25.

Konversi DB-25 ke DB-9



Untuk meyakinkannya.
Ukur Pin 3 serta Pin 5 Konektor DB-9 dengan Volt Meter.

➽ Jika mendapatkan tegangan -3V hingga -15V, maka perangkat DTE.

➽ Jika tegangan pada Pin 2, maka perangkat DCE.


Kabel Straight-Through dipakai untuk menghubungkan DTE (Komputer) ke DCE (Modem), semua sinyal di satu sisi terhubung ke sinyal yg sesuai di sisi lain secara satu-ke-satu.

Kabel Crossover (Null-modem) dipakai untuk menghubungkan dua DTE secara langsung, tanpa modem di antaranya. Mengirim serta mendapatkan sinyal data antara kedua belah pihak serta banyak variasi bagaimana sinyal kontrol lainnya ditransfer.

Sinyal RS-232


Sinyal RS-232 (Format Data: 1 bit "Start", 8 bit Data, No Parity, 1 bit "Stop"). Transmisi data dimulai dengan bit "Start", diikuti oleh bit data (LSB dikirim pertama serta MSB dikirim terakhir), serta berakhir dengan bit "Stop".

Tegangan Logika "1" (Mark) yaitu antara -3VDC hingga -15VDC
Tegangan Logika "0" (Spasi) antara + 3VDC hingga + 15VDC

RS-232 menghubungkan Ground pin 2 perangkat berbeda bersama-sama, disebut koneksi "Tidak Seimbang". Sambungan yg tidak seimbang lebih rentan terhadap kebisingan, serta mempunyai batasan jarak 50 kaki (+-15 meter).

Pelajari ihwal PROTOKOL

Komunikasi Synchronous serta Asynchronous

Komunikasi Synchronous 
Pengirim serta peserta untuk menyebarkan detak yg sama. Pengirim menawarkan sinyal waktu ke peserta sehingga peserta tahu kapan harus "Membaca" data. Memiliki kecepatan data lebih tinggi serta kemampuan pengecekan kesalahan yg lebih besar. (Printer)

Komunikasi Asynchronous 
Tidak mempunyai sinyal waktu atau detak. Sebaliknya, menyisipkan bit Start / Stop ke setiap byte data untuk "Menyinkronkan". Menggunakan lebih sedikit kabel untuk komunikasi (Tidak ada sinyal clock), Komunikasi Asynchronous lebih sederhana serta lebih ekonomis biaya. RS-232 / RS-485 / RS-422 adalah bentuk Komunikasi Asynchronous.

Baud rate, Data bit, Parity, serta Stop bit

Bit Data dalam Paket Komunikasi

Kecepatan Baud - Kecepatan komunikasi yg mengukur jumlah bit transfer per detik. Misalnya, 19200 baud yaitu 19200 bit per detik.

Bit Data - Pengukuran bit data positif dalam paket komunikasi. Contoh, grafik di atas memperlihatkan delapan (8) bit data dalam suatu paket komunikasi. Mengacu transfer satu byte, termasuk bit Start / Stop, Bit data serta Paritas. 

Jika mentransfer instruksi ASCII standar (0 hingga 127), 7 bit data sudah cukup. Jika  instruksi ASCII diperpanjang (128 hingga 255), maka 8 bit data diperlukan.

Paritas - Cara untuk mengusut kesalahan. Indikator Even, Odd, Mark and Space. Juga sanggup memakai tanpa paritas. Untuk Even serta Odd parity, port serial menyetel bit paritas (bit terakhir sesudah bit data) ke nilai untuk memastikan bahwa paket data mempunyai nomor bit logis-tinggi.

Contoh, jikalau datanya 10010010

Even Parity, port serial menyetel bit paritas sebagai 1 untuk menjaga jumlah bit-bit tinggi-logika. Odd Parity, bit paritas yaitu 0 sehingga jumlah bit-bit logika-tinggi yaitu Ganjil. 

Tandai paritas hanya meyesuaikan bit paritas ke logika-tinggi serta Space memutuskan bit paritas ke logika-rendah, sehingga pihak peserta sanggup memilih apakah data rusak.

Stop bit - Untuk menandai selesai paket komunikasi. Membantu menyinkronkan jam yg berbeda pada perangkat serial.

Handshaking (Kontrol Aliran)

Mencegah peserta overloading. Dengan sinyal Handshaking, Receiver sanggup memberi tahu perangkat pengirim untuk menjeda transmisi data jikalau peserta kelebihan beban. Tiga jenis handshaking: 
  ➽ Software handshaking
  ➽ Hardware handshaking
  ➽ Kedua nya

Perangkat Lunak Handshaking
Menggunakan dua karakter kontrol: XON serta XOFF. Penerima mengirimkan karakter kontrol untuk menjeda transmiter selama komunikasi. XON (Desimal 17) serta XOFF (Desimal 19) dalam sketsa ASCII. Kekurangan Perangkat Lunak handshaking yaitu dua karakter kontrol ini tidak sanggup dipakai dalam data.

Perangkat Keras Handshaking 
Menggunakan garis perangkat keras yg sebenarnya
Seperti RTS / CTS, DTR / DSR, serta DCD / RI (Modem).
DTE / DCE, RTS (Request to Send) yaitu output pada DTE serta masukan pada DCE. CTS (Clear to Send) yaitu sinyal balasan yg berasal dari DCE. 

Sebelum mengirim data

DTE meminta izin dengan meyesuaikan output RTS ke tinggi. Tidak ada data akan dikirim hingga DCE menawarkan izin dengan memakai jalur CTS. 

DTE memakai sinyal DTR (Data Terminal Ready) untuk memperlihatkan bahwa ia siap mendapatkan informasi, sesertagkan DCE memakai sinyal DSR untuk tujuan yg sama. 

DTR / DSR biasanya AKTIF atau NONAKTIF untuk seluruh sesi koneksi (misalnya Off-hook), sementara RTS / CTS AKTIF atau TIDAK AKTIF setiap transmisi data.

DCD (Data Carrier Ready) dipakai oleh modem ketika koneksi dengan peralatan jarak jauh, sementara RI (Ring Indicator) dipakai oleh modem untuk memperlihatkan sinyal dering dari susukan telepon.

Format data 
(Bit, Byte, Biner, Hex, Dec, Oct, serta ASCII)

Komunikasi komputer internal terdiri dari elektronik digital

Bit diwakili dua kondisi: ON atau OFF. Angka: 0 serta 1, dalam sistem Biner.

Byte terdiri dari 8 bit, yg mewakili angka desimal 0 hingga 255, atau angka Heksadesimal 0 hingga FF. Byte yaitu unit dasar komunikasi Asynchronous.

Biner - Sistem penomoran Basis-2. Satu byte data terdiri dari 8 digit biner, dari 0000 0000 hingga 1111 1111.

Octal - Sistem penomoran basis-8, memakai delapan simbol unik (0 hingga 7). Bilangan Oktal 73 = Bilangan Biner 111 011.

Decimal - Sistem penomoran basis-10. 

Hexadecimal - Sistem penomoran basis-16, yg terdiri dari 16 angka: 0 hingga 9 serta huruf A hingga F (angka desimal 15). Hexadesimal (biner 4-bit).
Bilangan Heksadesimal F3 = Bilangan biner 1111 0011.

ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
Pengkodean karakter menurut huruf Inggris. Kode ASCII (dapat dibaca serta tidak sanggup dibaca) banyak dipakai dalam komunikasi.
Dapat dibaca (Huruf A - Z, Huruf a - z, Angka 0 - 9 serta Tanda Baca)
Tidak sanggup dibaca (kode kontrol: XON serta XOFF), yg dipakai kontrol pedoman Perangkat Lunak.


Checksum

Banyak protokol serial yg memakai checksum (tambahan byte yg dipadukan pada selesai string data) untuk mengusut integritas data, alasannya yaitu kesalahan mungkin terso selama transmisi data. 

Banyak jenis checksum, penggunaan sederhana di Modula atau BCC hingga perhitungan CRC yg canggih.Sebelum transmisi data, pengirim menambahkan semua byte perintah gotong royong kemudian mod dengan 255 (desimal) untuk mendapatkan byte tambahan. 

Kontrol perangkat RS232 dengan 232 Analyzer

232Analyzer - Perangkat lunak Advanced Serial Port Protocol Analyzer, yg memungkinkan mengontrol / men-debug, memantau / mengendus perangkat serial (RS-232 / RS-485 / RS-422 / TTL) pribadi dari PC.
232Analyzer - Shareware, versi GRATIS mempunyai beberapa keterbatasan tetapi lebih dari cukup untuk menguji serta mengontrol perangkat serial.


Perhitungan Checksum

232Analyzer - Dilengkapi dengan kalkulator Checksum, yg memungkinkan menghitung byte checksum yg rumit dalam hitungan detik.

Contoh:
Misalkan mengendalikan sebuah proyektor, protokol proyektor memakai xOR untuk mendapatkan byte checksum tambahan, string perintah untuk menghidupkan proyektor adalah: "1A 2B 3C" plus byte Checksum.


Cara menghitung Byte Checksum:


➤ Pilih Hex sebagai format operan.

➤ Pilih x atau sebagai operator.

➤ Masukkan string perintah serta tambahkan koma (,) sesudah setiap byte instruksi perintah: 1A, 2B, 3C,

➤ Klik pada tombol "Hitung" serta akan mendapatkan hasil 0D (0 dihilangkan)

Port COM serta Pengaturan komunikasi 



Port COM
Toolbar, port COM yg tersambung ke proyektor telah ditetapkan sebagai: 
Port COM: 5, Baud Rate: 19.200 bps, Bit data: 8, Paritas: Genap, Stop bit: 1.

Catatan: 
Setelah meyesuaikan format komunikasi dengan benar (Sesuai dengan pengaturan port COM proyektor), klik tombol "Connect" (sebelah kiri) untuk mengaktifkan.


Kontrol pedoman diatur dari jendela di atas. Baik Perangkat Lunak (XON / XOFF), Perangkat Keras (RTS / CTS), Baik (Perangkat Lunak + Perangkat Keras), atau Tidak Ada yg sanggup dipilih.

Kontrol perangkat RS232

 ➽ Kontrol / Monitor



232Analyzer untuk mengontrol / memonitor status susukan port COM Anda.

 1. Garis Status RTS serta DTR akan diaktifkan ketika LED yg bersangkutan diklik, Anda sanggup memakai pengukur tegangan untuk memverifikasi perubahan, Anda harus mendapatkan + 6V hingga + 15V dikala status susukan ON, serta -6V ke -15V dikala status garis OFF.

 2. Garis Status lainnya sanggup dipantau melalui Ds Virtual, menyerupai RX, TX, DSR, CTS, DCD serta RI

 ➽ Kirim / Terima perintah

Contoh :
Untuk mengendalikan proyektor (hidupkan proyektor), masukkan string perintah lengkap "1A, 2B, 3C, 0D," ke Send_Command_Panel menyerupai yg ditunjukkan di atas, kemudian klik tombol "Kirim" ...

Catatan :
Dalam versi GRATIS, mode Hex tidak tersedia. 
Menggunakan format Desimal untuk mengirim string perintah: "26,43,60,13,"
Perangkat RS-232 untuk pengujian, selama mengetahui perintah protokol.


Artikel Terkait