Showing posts with label Komponen. Show all posts
Showing posts with label Komponen. Show all posts

Usb - Universal Serial Bus

USB Standar Industri yg dikembangkan untuk memilih kabel, konektor serta protokol untuk koneksi, komunikasi, serta catu daya antara komputer langsung serta perangkat periferal.

Menggantikan antarmuka menyerupai Port Serial serta Port Paralel, menso umum di banyak sekali perangkat. Konektor USB telah menggantikan jenis lain untuk pengisi daya baterai perangkat portabel.

Tiga generasi spesifikasi USB:
 ➽ USB 1.x
 ➽ USB 2.0, Pembaruan serta Penambahan
 ➽ USB 3.x
Dirilis tahun 1996, Dikelola oleh USB Implementers Forum (USB IF).

Universal Serial Bus 1.x

Add caption
Januari 1996, USB 1.0, berkecepatan data 1,5 Mbit/s (Low Bandwidth atau Low Speed) serta 12 Mbit/s (Kecepatan Penuh). 

Agustus 1998, USB 1.1, Revisi awal dibenamkan secara luas serta mengarah pada apa yg Microsoft tunjuk sebagai "PC Free Legacy".

USB 1.0 maupun 1.1 tidak menetapkan desain konektor yg lebih kecil dari Standar Tipe-A atau Tipe-B. Desain konektor miniatur Tipe-B, pada periferal, sesuai terhadap Standar USB 1.x dengan memperlakukan periferal yg mempunyai konektor miniatur (tidak ada steker atau soket di ujung periferal).

Universal Serial Bus 2.0

April 2000, menambahkan tingkat pensinyalan maksimum yg lebih tinggi yaitu 480 Mbit/s (Kecepatan Tinggi atau Bandwidth Tinggi), selain berkecepatan pensinyalan penuh USB 1.x Kecepatan Penuh 12 Mbit/dtk. 

Karena hambatan susukan bus, throughput efektif dari laju sinyal High Speed ​​dibatasi sampai 280 Mbit/s atau 35 MB/s.

Modifikasi spesifikasi USB telah dilakukan melalui Teknik Ubah Pemberitahuan (ECN). ECN dimasukkan ke dalam paket spesifikasi USB 2.0 dari USB.org.

Item signifikan termasuk dalam pemberitahuan perubahan meliputi:

➽ Konektor Mini-A serta Mini-B
➽ Kabel Mikro-USB serta Konektor Spesifikasi 1.01
➽ Kemudahan USB Antarmuka
➽ On-The-Go Supplement 1.3 
    memungkinkan dua perangkat 
➽ Berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan host USB terpisah.
➽ Spesifikasi Pengisian Baterai 1.1 
    Menambahkan proteksi untuk pengisi daya khusus, 
    Perilaku pengisi daya host untuk perangkat dengan baterai mati.
 Pengisian Baterai Spesifikasi 1.2:
    Peningkatan arus 1,5 A pada port pengisian daya untuk perangkat 
    yg tidak dikonfigurasi, memungkinkan komunikasi Kecepatan Tinggi 
    mempunyai arus sampai 1,5 A serta memungkinkan arus maksimum 5 A.
➽ Link Power Management Addendum ECN menambahkan status daya tidur.

Universal Serial Bus 3.x

November 2008, mentransfer USB 3.0 Promoter Group ke USB Implementers Forum (USB-IF), serta diumumkan 17 November 2008 di Konferensi Pengembang SuperSpeed ​​USB.

Menambahkan mode transfer SuperSpeed, dengan dihubungkan ke colokan, wadah, serta kabel yg kompatibel ke belakang. Colokan SuperSpeed ​​serta wadahnya diidentifikasi dengan logo serta sisipan biru yg berbeda dalam format standar.

Bus SuperSpeed ​​menyediakan mode transfer dngan laju nominal 5,0 Gbit/dtk, selain tiga mode transfer yg ada. Efisiensinya tergantung pada sejumlah faktor termasuk pengodean simbol fisik serta tingkat tautan di atasnya. 

Pada 5 Gb/s (625 Mbyte/s) sinyal rate dengan 8b / 10b encoding, Throughput  500 Mbyte/s. Ketika kontrol aliran, paket framing serta overhead protokol dianggap realistis untuk 400 Mbyte/s (3,2 Gbit/s) atau lebih untuk dikirimkan ke aplikasi. Komunikasi Full-Duplex dalam mode transfer SuperSpeed, mode sebelumnya Half-Duplex.

Spesifikasi Listrik

Sinyal USB ditransmisikan memakai sinyal diferensial pada kabel data Twisted-Pair dengan 90 Ω ± 15% karakteristik impesertasi. 


Mode Low-Speed (LS) serta Full-Speed (FS) 
Menggunakan sepasang data tunggal, berlabel D + serta D−, dalam Half-Duplex. Tingkat sinyal yg ditransmisikan yaitu 0,0-0,3 V untuk logis RENDAH, serta 2,8-3,6 V untuk logis TINGGI. Garis sinyal tidak dihentikan.

Mode berkecepatan tinggi (HS)
Menggunakan pasangan kawat yg sama, tetapi dengan konvensi listrik yg berbeda. Tegangan sinyal yg lebih rendah −10 sampai 10 mV untuk rendah serta 360 sampai 440 mV untuk tingkat tinggi logis, serta penghentian 45 Ω ke ground atau 90 Ω diferensial untuk mencocokkan impesertasi kabel data.

SuperSpeed ​​(SS)
Menambahkan dua pasang perhiasan Twisted Wire berpelindung (serta konektor gres yg  kompatibel). Didedikasikan untuk operasi SuperSpeed ​​Full-Duplex. Garis setengah-dupleks masih dipakai untuk konfigurasi.

SuperSpeed ​​+ (SS +)
Menggunakan peningkatan laju data (Mode Gen 2x1) serta jalur perhiasan dalam konektor Tipe-C (Gen 1x2 serta Gen 2x2). Koneksi USB antara Host atau Hub di ujung konektor A, serta port "Hulu" perangkat atau hub di ujung lainnya.


KESIMPULAN




Karakteristik Dan Jenis Diode

PN-Junction Banyak kegunaan di sirkuit elektronik. Dioda standar dalam aneka macam bentuk. Material tipe-P mempunyai LUBANG sebagai pembawa lebih banyak didominasi serta material tipe-N mempunyai ELEKTRON sebagai pembawa mayoritas. 


Muatan berlawanan menarik, beberapa LUBANG di Tipe-P cenderung pergi ke N-Side, sesertagkan ELEKTRON dalam Tipe-N cenderung pergi ke P-Side. Dibuat dari silikon, meskipun dioda germanium tersedia.

DIODE Junction
DIODE Dasar
DIODE Jenis

Simbol Dioda
Karakteristik Statik I-V

Tidak ibarat Resistor, dioda tidak berperilaku Linear dengan tegangan yg diberikan, dioda mempunyai hubungan Tegangan-Arus Eksponensial (I-V) serta tidak sanggup menggambarkan operasinya menggunakan Hukum Ohm.


Jika tegangan POSITIF sesuai (Bias maju) antara dua ujung persimpangan PN, sanggup menyediakan elektron bebas serta lubang dengan energi ekstra yg diharapkan untuk menyeberangi persimpangan sebagai lebar lapisan penipisan di sekitar persimpangan PN menurun.


Dua wilayah operasi serta Tiga kondisi "Biasing" untuk Diode PN-Junction.

Zero Biased

Tidak ada potensi tegangan eksternal yg diterapkan ke Dioda PN-Junction.

Jika terminal dioda disingkat bersama, beberapa lubang (pembawa mayoritas) dalam material tipe-P dengan energi yg cukup untuk mengatasi penghalang potensial akan bergerak melintasi persimpangan terhadap potensi penghalang ini. Sebagai "Forward Current" serta direferensikan sebagai IF

Reverse Biased

Potensi tegangan terhubung negatif, (-ve) ke material tipe-P serta positif, (+ ve) ke material tipe-N di diode yg mempunyai pengaruh peningkatan lebar Dioda PN-Junction.

Tegangan positif yg diterapkan pada material tipe-N menarik elektron ke arah elektrode positif serta menjauhi persimpangan, sesertagkan lubang di ujung tipe-P pun tertarik menjauh dari persimpangan menuju elektroda negatif.

Forward Biased

Potensi tegangan terhubung positif, (+ve) ke material tipe-P serta negatif, (-ve) ke material tipe-N di diode yg mempunyai pengaruh penurunan lebar Dioda PN-Junction.

Jika tegangan eksternal ini menso lebih besar dari nilai penghalang potensial, kira-kira. 0,7 volt untuk silikon serta 0,3 volt untuk germanium, kendala potensial akan diatasi serta arus akan mulai mengalir.

Kesimpulan

Dioda PN-Junction adalah perangkat Non-Linear terminal yg karakteristik IV nya bergantung pada polaritas tegangan yg diberikan, VD dioda yaitu Bias Maju, VD >0 atau Reverse Biased, VD <0.

Dengan cara apa pun sanggup memodelkan karakteristik tegangan arus untuk kedua dioda ideal serta untuk dioda silikon yg nyata.

Tujuan dari Diode

➽ Memblokir anutan arus  listrik satu arah, dalam arah maju serta memblokir arah sebaliknya. Membuatnya bekerja sebagai Rectifier.

➽ Memungkinkan anutan arus dalam satu arah tetapi berhenti di arah lain, Dioda penyearah yaitu output DC menghapus komponen AC. 

➽ Sirkuit setengah gelombang serta penyearah gelombang penuh.

➽ Sebagai Switch. Membantu ON serta OFF yg lebih cepat untuk output yg seharusnya terso dalam tingkat cepat.






Karakteristik Dan Jenis Thyristor

Perangkat Semikonduktor Empat Lapisan, yg terdiri dari tipe P serta tipe materi N (PNPN) bergantian. Memiliki tiga elektroda:
Anoda, Katoda, serta Gerbang (Elektroda Kontrol).


Thyristors - Klasifikasi perangkat semikonduktor bipolar mempunyai empat (atau lebih) bergantian lapisan N-P-N-P. Meliputi:
  ➽  Silicon Controlled Rectifier (SCR)
  ➽  TRIAC, Gate Turn Off Switch (GTO)
  ➽  Silicon Controlled Switch (SCS)
  ➽  AC Diode (DIAC)
  ➽  Unijunction Transistor (UJT)
  ➽  Programmable Unijunction Transistor (PUT)

Simbol serta Cara Kerja

Jenis Thyristor umum ialah penyearah yg dikendalikan oleh Silikon (SCR). Ketika katoda bermuatan negatif relatif terhadap anoda, tidak ada arus mengalir hingga diaplikasikan ke gerbang. 

Kemudian SCR mulai melakukan, serta terus melaksanakan hingga tegangan antara katoda serta anoda dibalik atau dikurangi di bawah nilai ambang tertentu. Menggunakan jenis Thyristor, Daya sanggup dialihkan / dikendalikan memakai arus atau tegangan pemicunya yg kecil.

Perangkat semikonduktor Multi-Layer, penggalan "Silicon" membutuhkan sinyal Gerbang untuk mengubahnya "ON", penggalan "Terkontrol" sekali "ON" berperilaku ibarat Dioda meluruskan, "Penyearah". Simbol sirkuit memperlihatkan perangkat bertindak ibarat Dioda Penyearah Terkontrol.


Dua rangkaian ekivalen transistor memperlihatkan bahwa arus kolektor transistor NPN TR2 eksklusif masuk ke basis transistor PNP TR1, sementara arus kolektor TR1 masuk ke basis TR2.

Kedua transistor saling terhubung saling bergantung satu sama lain untuk konduksi sebab setiap transistor mendapatkan arus basis-emitornya dari arus kolektor-emitor. Sampai salah satu transistor diberikan arus basis.

Ketika terminal thyristor Anoda negatif sehubungan dengan Katoda, sentra N-P persimpangan bias maju, tetapi dua sambungan P-N luar bias serta berperilaku sangat ibarat dengan dioda biasa. Karena itu thyristor memblokir pedoman arus balik hingga pada level tegangan tinggi, titik tegangan tembus dari dua sambungan luar terlampaui serta thyristor melaksanakan tanpa penerapan sinyal Gate.

Karakteristik negatif yg penting dari thyristor, sebab thyristor secara tidak sengaja dipicu ke dalam konduksi oleh tegangan balik terbalik serta suhu tinggi atau tegangan dv / dt yg meningkat pesat ibarat lonjakan.

Jika terminal Anoda dibentuk nyata sehubungan dengan Katoda, dua sambungan P-N luar kini bias ke depan tetapi pusat 

persimpangan N-P terbalik. Karena itu arus ke depan pun diblokir. Jika arus nyata disuntikkan ke dasar transistor NPN TR2, arus kolektor yg dihasilkan mengalir di dasar transistor TR1. Pada gilirannya menimbulkan arus kolektor mengalir di transistor PNP, TR1 yg meningkatkan arus basis TR2 dst.

Karakteristik

Setelah thyristor telah berubah "ON" serta melewati arus ke arah depan (anode positif), sinyal gerbang kehilangan semua kontrol sebab tindakan lekat regeneratif dari dua transistor internal. Penerapan sinyal atau pulsa gerbang apa pun sesudah regenerasi dimulai tidak akan besar lengan berkuasa sama sekali sebab thyristor sudah melaksanakan serta sepenuhnya ON.


Tidak ibarat transistor, SCR tidak bias untuk tetap berada di dalam beberapa wilayah aktif di sepanjang garis beban antara kondisi pemblokiran serta saturasinya. Besarnya serta durasi gerbang "Turn-On" pulsa mempunyai sedikit imbas pada pengoperasian sebab konduksi dikendalikan secara internal. 

Kemudian menerapkan pulsa gerbang sesaat ke perangkat cukup untuk menyebabkannya melaksanakan serta akan tetap secara permanen "ON" bahkan kalau sinyal gerbang benar-benar dihapus.

Jadi dengan menerapkan sinyal Gate pada waktu yg sempurna selama setengah gelombang nyata AC, thyristor sanggup dipicu menso konduksi hingga simpulan setengah siklus positif. 

Pada awal setiap setengah siklus positif, SCR “MATI”. Pada penerapan pulsa gerbang memicu SCR menso konduksi serta tetap sepenuhnya melekat pada "ON" selama siklus positif. 

Jika thyristor dipicu pada awal setengah siklus (θ = 0o), beban (lampu) akan “ON” untuk siklus nyata penuh dari gelombang AC (AC setengah gelombang yg diperbaiki) pada rata-rata tinggi tegangan 0,318 x Vp.

Metode Triggering SCR / Thyristor

Metode untuk pemicu SCR.
  ➽  Pemicu Tegangan Maju.
  ➽  Pemicu Gerbang.
  ➽  Pemicu dv / dt.
  ➽  Pemicu Suhu.
  ➽  Pemicu Cahaya.

Pemicu Tegangan Maju
Dengan menerapkan tegangan maju antara anoda serta katoda, dengan menjaga gerbang sirkuit terbuka, persimpangan J2 ialah bias terbalik. Akibatnya, pembentukan lapisan deplesi terso di J2. 

Ketika tegangan maju meningkat, tahap muncul ketika lapisan penipisan lenyap, serta J2 dikatakan mempunyai Avalanche Breakdown. Oleh sebab itu, Thyristor dalam keadaan konduksi. Tegangan di mana longsoran salju disebut sebagai tegangan pemutus tegangan VBO.

Pemicu Gerbang
Cara umum, sanggup mendapatkan amanah serta efisien untuk MENGAKTIFKAN Thyristor atau SCR. Pada pemicu gerbang, untuk MENGHIDUPKAN sebuah SCR, tegangan nyata diterapkan antara gerbang serta katoda, menimbulkan arus gerbang serta muatan yg disuntikkan ke dalam lapisan P dalam serta pemutusan ke depan terso. Semakin tinggi arus gerbang akan menurunkan tegangan breakover ke depan.

Pemicu dv / dt
Reverse Bias persimpangan J2 berterus terangisisi karakteristik ibarat kapasitor sebab asertaya muatan di persimpangan, berarti persimpangan J2 berperilaku ibarat kapasitansi.


Jika tegangan maju diterapkan tiba-tiba, arus pengisian melalui kapasitansi junction Cj mengarah untuk MENGAKTIFKAN SCR.

Pemicu Suhu
Ketika Thyristor berada dalam mode pemblokiran ke depan, sebagian besar tegangan yg diterapkan terkumpul di atas persimpangan J2, tegangan ini terkait dengan beberapa arus bocor. Meningkatkan suhu persimpangan J2.

Jadi, dengan peningkatan suhu lapisan deplesi menurun serta pada beberapa suhu tinggi (dalam batas aman), lapisan deplesi pecah serta SCR berubah menso ON.

Pemicu Cahaya
Memicu SCR dengan Cahaya, Reses (Berongga) dibentuk P-Layer. Sinar cahaya panjang gelombang tertentu diarahkan oleh serat optik untuk Radiasi. Intensitas cahaya melebihi nilai tertentu, SCR AKTIF. 

Jenis SCR ini disebut sebagai Light Activated SCR (LASCR). Terkasertag, SCR dipicu memakai kedua sumber kombinasi Cahaya serta Snyal. Gerbang tinggi serta Intensitas Cahaya Rendah dibutuhkan untuk MENGAKTIFKAN SCR.

Ringkasan Thyristor

Silicon Controlled Rectifiers (SCR) dikenal sebagai Thyristors adalah perangkat semikonduktor PNPN Tiga-Persimpangan yg dianggap sebagai dua transistor interkoneksi yg dipakai dalam switching beban listrik yg berat. 

Dapat dikunci - "ON" oleh pulsa tunggal arus nyata yg diterapkan ke terminal Gate mereka serta akan tetap "ON" tanpa batas hingga anoda katoda jatuh di bawah tingkat penguncian minimum.

Simbol skematik untuk SCR serta GTO. Simbol Dioda searah ibarat dioda. 

Penambahan gerbang menunjuk kan kontrol konduksi dioda.  Gerbang mematikan Saklar (GTO) mempunyai panah dua arah perihal gerbang gerbang, memperlihatkan bahwa konduksi sanggup dinonaktifkan oleh pulsa negatif, serta diprakarsai oleh pulsa positif.

Perangkat Silikon Karbida Eksperimental telah diunitsi. Silikon karbida (SiC) beroperasi pada suhu yg lebih tinggi, serta lebih konduktif dari panas daripada metal, kedua berlian. Memungkinkan perangkat bisa secara fisik lebih kecil atau lebih tinggi.

Karakteristik Tetap Thyristor

  ➽  Perangkat semikonduktor yg beroperasi hanya dalam mode Switching.
  ➽  Perangkat yg digunakan, 
       Gerbang kecil mengontrol arus Anoda yg lebih besar.
  ➽  Melakukan arus hanya ketika bias maju 
       serta memicu arus yg diterapkan ke Gerbang.
  ➽  Bertindak ibarat Dioda meluruskan sekali itu dipicu "ON".
  ➽  Anoda ketika ini harus lebih besar daripada menahan arus 
       Untuk mempertahankan konduksi.
  ➽  Memblokir pedoman arus ketika melaksanakan bias balik, 
       Tidak dilema kalau Gerbang ketika ini diterapkan.
  ➽  Setelah dipicu "ON", akan dikunci "ON" melaksanakan bahkan ketika gerbang
       tidak lagi diterapkan dengan memperlihatkan anoda di atas latching.



Triode For Alternating Current (Triac)

TRIAC (TRIode for Alternating Current) Komponen elektronik tiga terminal yg melaksanakan arus di kedua arah ketika dipicu. Bidirectional Triode Thyristor atau Triode Thyristor Bilateral. Thyristor analog dengan relai dalam tegangan kecil serta arus mengontrol tegangan serta arus yg lebih besar.


TRIAC Perangkat Solid-State berberkecepatan tinggi yg sanggup beralih serta mengontrol daya AC di kedua arah gelombang Sinusoidal. 

Simbol TRIAC, Karena Triac melaksanakan di kedua arah dari bentuk gelombang sinusoidal, Terminal anoda serta katoda yg dipakai untuk mengidentifikasi terminal daya utama dari Thyristor.
  ➽  A1 ialah Anode 1, Anoda 1 Terminal Utama 1 (MT1)
  ➽  A2 ialah Anode 2, Anoda 2 Terminal Utama 1 (MT2)
  ➽  G ialah Gate

TRIAC ialah perangkat semikonduktor tiga terminal untuk mengendalikan arus Alternating Current (AC). Perkembangan SCR atau Thyristor, tetapi tidak ibarat Thyristor ygmampu melaksanakan satu arah, TRIAC Perangkat dua arah.

Untuk mendapat kontrol daya gelombang penuh sanggup menghubungkan satu Thyristor di dalam penyearah jembatan gelombang penuh yg memicu pada setiap gelombang setengah positif, atau untuk menghubungkan dua thyristor bersama paralel terbalik (Back-to-Back)tetapi ini meningkatkan kompleksitas serta jumlah komponen yg dipakai dalam Rangkaian Switching.


Jenis lain perangkat semikonduktor disebut "Triode AC Switch" atau Triac merupakan keluarga Thyristor sebagai perangkat switching kekuatan solid state tetapi yg lebih penting ialah perangkat "Bidirectional".

TRIAC sanggup dipicu ke dalam konduksi oleh tegangan faktual serta negatif yg diterapkan pada Anoda serta dengan pulsa pemicu faktual serta negatif yg diterapkan ke terminal Gate membuatnya menso perangkat Gerbang Pengontrol Dua-Kuadran.

Cara Kerja TRIAC

TRIAC ialah 4-layer, PNPN dalam arah faktual serta NPNP dalam arah negatif, perangkat bidirectional tiga-terminal yg memblokir arus dalam keadaan "OFF" bertindak ibarat Switch Sirkuit Terbuka.

Tetapi tidak ibarat Thyristor konvensional, TRIAC dapat melaksanakan arus di kedua arah ketika dipicu oleh pulsa gerbang tunggal. Kemudian mempunyai empat mode operasi pemicuan yg memungkinkan.

  Ι +  Mode = MT2 current positive (+ve), Gate current positive (+ve)
  Ι –   Mode = MT2 current positive (+ve), Gate current negative (-ve)
ΙΙΙ +  Mode = MT2 current negative (-ve), Gate current positive (+ve)
ΙΙΙ –  Mode = MT2 current negative (-ve), Gate current negative (-ve)

Karakteristik I-V TRIAC

Kuadran Ι, TRIAC dipicu ke konduksi oleh arus gerbang positif, sebagai mode Ι +. Tapi itu pun bisa dipicu oleh arus gerbang negatif, mode Ι–. 
Kuadran ΙΙΙ, memicu dengan arus gerbang negatif, –ΙG pun umum, mode ΙΙΙ– bersama dengan mode ΙΙΙ +. 

Mode Ι– serta ΙΙΙ + ialah konfigurasi yg kurang sensitif yg membutuhkan arus gerbang yg lebih besar untuk mengakibatkan pemicuan daripada mode pemicu TRIAC yg lebih umum yaitu Ι + serta ΙΙΙ–.

Perbandingan TRIAC serta THYRISTOR

TRIAC Perangkat yg ideal untuk dipakai untuk aplikasi switching AC alasannya ialah sanggup mengontrol anutan arus selama kedua bab dari siklus bolak. 

THYRISTOR Hanya bisa mengendalikan lebih dari setengah siklus. Selama separuh yg tersisa tidak ada konduksi yg terso serta hanya separuh bentuk gelombang yg sanggup dimanfaatkan.

Bentuk Gelombang Tipikal / Ideal


TRIAC Untuk mengontrol pengalihan arus pada kedua bab gelombang bolak memungkinkan penggunaan daya yg jauh makin bagus. Namun TRIAC tidak selalu nyaman untuk beberapa aplikasi daya tinggi di mana peralihannya lebih sulit.

Aplikasi TRIAC

Triac Switching Circuit
Perangkat semikonduktor yg paling sering dipakai untuk switching serta kontrol daya dari sistem AC sanggup diaktifkan "ON" oleh salah satu pulsa Gate faktual atau negatif, terlepas dari polaritas pasokan AC pada waktu itu. Membuat triac ideal untuk mengendalikan lampu atau beban motor AC

Triac Phase Control
Sirkuit Switching Triac memakai kontrol fase untuk memvariasikan jumlah tegangan, serta alasannya ialah daya diterapkan pada beban Motor, baik untuk bab faktual serta negatif dari bentuk gelombang input. Jenis kontrol berkecepatan motor AC ini memperlihatkan kontrol penuh variabel serta linier alasannya ialah tegangan sanggup diatur dari nol sampai tegangan terapan penuh.


Diode Alternating Current (Diac)

DIAC (DIode Alternating Current) Perangkat Semikonduktor persimpangan dua arah yg didesain untuk memecah ketika tegangan AC melewatinya melebihi arus yg melewati tingkat tertentu di kedua arah.


Digunakan untuk membantu bahkan memicu TRIAC ketika dipakai dalam Switch AC. Terutama aplikasi Dimmer serta Starter untuk lampu Florescent.

DIAC AC Phase Control

DIAC Dioda melaksanakan arus listrik sehabis tegangan Breakover-nya, VBO, telah tercapai sesaat. Merupakan kependekan "Dioda untuk arus bolak-balik".

Saklar DIode AC, merupakan perangkat semikonduktor dua-kutub, tiga-lapis, dua-titik yg lain tetapi tidak ibarat transistor DIAC tidak mempunyai koneksi dasar mensokannya perangkat dua terminal, berlabel A1 serta A2.

Gelombang Konduksi TRIAC

Komponen elektronik yg tidak hanya menunjukkan Kontrol atau Amplifikasi tetapi bertindak ibarat dioda pengalihan dua arah alasannya ialah mereka sanggup melaksanakan arus dari polaritas pasokan tegangan AC yg sesuai.lakukan arus dari polaritas pasokan tegangan AC yg sesuai.


Saat berganti, S1 terbuka tanpa arus gerbang serta lampu "MATI". Ketika saklar S1 ditutup, arus gerbang IG dikala ini serta SCR melaksanakan pada setengah siklus nyata hanya alasannya ialah beroperasi di kuadran Ι.

Sekali "ON", SCR hanya akan beralih "OFF", ketika tegangan suplai turun ke nilai-nilai ibarat dikala anoda, IA kurang dari nilai holding current-nya, IH.

Symbol serta Cara Kerja

DIAC  Dibangun ibarat transistor tetapi tidak mempunyai koneksi dasar yg memungkinkannya untuk dihubungkan ke sirkuit dalam polaritas baik. Dioda yg melaksanakan sehabis tegangan 'Break-Over', VBO terlampaui.

Ketika perangkat melampaui tegangan break-over ini, ia memasuki wilayah resistensi dinamis negatif. Menghasilkan penurunan tegangan dioda dengan meningkatnya tegangan. Dengan demikian ada peningkatan tajam dalam tingkat arus yg dilakukan oleh perangkat.


Dioda tetap dalam keadaan konduksi hingga arus yg lewat jatuh di bawah apa yg disebut sebagai arus holding, yg biasanya ditunjuk oleh abjad IH. Di bawah Holding Current, DIAC kembali ke status resistansi tinggi (Non-Conduct)Perilakunya Bi-Directional serta operasinya terso pada kedua bab dari siklus bolak-balik.

Karakteristik DIAC IV di atas kurva yg diac blok fatwa arus di kedua arah hingga tegangan yg diterapkan lebih besar dari VBR, di mana titik kerusakan perangkat terso serta diac melaksanakan banyak hal dengan cara yg sama dengan zener dioda melewati pulsa tegangan tiba-tiba. Titik VBR ini disebut tegangan tembus atau tegangan Dreakover Diacs.

Penerapan DIAC

Biasanya DIAC ditempatkan secara seri dengan TRIAC. DIAC sering dipakai bersama dengan TRIAC alasannya ialah perangkat ini tidak menyala secara Simetris sebagai jawaban dari perbedaan antara kedua bab perangkat. 


Menghasilkan harmonik serta perangkat yg kurang simetris menyala, semakin besar tingkat harmonik yg dihasilkan. Umumnya tidak diinginkan untuk mempunyai tingkat harmonik yg tinggi dalam sistem tenaga listrik.

Aplikasi utamanya.
  ➽  Digunakan dalam rangkaian Lampu Dimmer.
  ➽  Digunakan dalam rangkaian Kontrol Panas.
  ➽  Digunakan dalam kontrol Kecepatan Motor Universal.

Kesimpulan

Diac ialah perangkat penting dalam keluarga thyristor.
Keuntungan utama.
  ➽  Tdak beralih tajam ke kondisi tegangan rendah pada tingkat arus rendah
       Seperti yg dilakukan oleh SCR atau triac.
  ➽  Memiliki tegangan rendah pada tegangan tertentu
       Sampai dikala ini jatuh di bawah level nya
  ➽  Penurunan tegangan menurun dengan meningkatnya arus.